Besok gede mau jadi apa
Aku kepingin pinter
Biar jadi dokter
Kalau kalau benar
Jadi dokter kamu mau apa
Mau suntik orang lewat
Jus jus jus
Lho kalau nggak sakit kenapa disuntik?
Biar obatnya laku
Susan susan susan
Cita-citamu apa lagi
Aku kepingin jujur
Biar jadi insinyur
Kalau kalau benar
Jadi insinyur mau apa
Mau bangun gedung bertingkat
Jadi kon melorot oh
Konme kon melarat
Konglomerat
Cita-citaku
Kepingin jadi dokter
Cita-citaku
Ingin jadi insinyur
Cita-citaku
Menjadi anak pinter
Cita-citaku Ingin jadi presiden...
Aku kepingin pinter
Biar jadi dokter
Kalau kalau benar
Jadi dokter kamu mau apa
Mau suntik orang lewat
Jus jus jus
Lho kalau nggak sakit kenapa disuntik?
Biar obatnya laku
Susan susan susan
Cita-citamu apa lagi
Aku kepingin jujur
Biar jadi insinyur
Kalau kalau benar
Jadi insinyur mau apa
Mau bangun gedung bertingkat
Jadi kon melorot oh
Konme kon melarat
Konglomerat
Cita-citaku
Kepingin jadi dokter
Cita-citaku
Ingin jadi insinyur
Cita-citaku
Menjadi anak pinter
Cita-citaku Ingin jadi presiden...
Hmm sedikit bernostalgia ya dengan lagu zaman dulu..
Ada yang masih ingat lagu itu?
Saya sempat bingung apa cita-cita saya.. Saya masih belum menemukan jati diri saya.
Hingga akhirnya mama saya yang menuntun saya untuk menemukan bakat saya.
Pada awalnya karena saya suka menggambar, mama saya memasukan saya di kursus menggambar dan mengikutkan saya kontes menggambar dan ternyata saya menang di salah satu kontes.
Namun,
karena terlalu sering menggambar, jari tengah saya sampai sekarang pun
agak sedikit miring ke kanan dan agak bengkak.. Dari situlah papa saya
tidak terlalu setuju kalau saya aktif dalam kegiatan menggambar.. Maklum
anak cewek.. bungsu lagi, jadinya dimanja..
kalau istilah jawanya 'di eman-eman' hehehe
Lalu mama saya memasukan saya ke sekolah fashion atau modeling dan rela menghabiskan banyak biaya untuk kostum panggung.
saya mengikuti berbagai kontes modeling, namun setiap saya tampil ditengah parade saya selalu menangis, tetapi mama saya terus mengikutkan saya di berbagai kontes modeling.
Sampai akhirnya saya menyatakan isi hati saya pada mama saya dengan polosnya
"Ma, aku jelek enggak suka modeling aku mau nyanyi aja"
Karena saya sering bernyanyi dan bergaya centil di depan kaca bak penyanyi handal yang sedang mengadakan konser. Saat itu juga mama saya langsung mencarikan kursus bernyanyi untuk saya
Karena saya sering bernyanyi dan bergaya centil di depan kaca bak penyanyi handal yang sedang mengadakan konser. Saat itu juga mama saya langsung mencarikan kursus bernyanyi untuk saya
Mama saya memang sangat mendukung saya di bidang musik, karena dulu saat muda mama saya adalah penyanyi di stasiun TVRI yang pada zaman itu adalah satu satunya stasiun yang ada di TV.
Namun harus terhenti karena tidak mendapat dukungan dari keluarganya karena pada zaman dulu menyanyi bukanlah hal yang positif, melainkan negatif apalagi untuk wanita.
Mama saya menceritakan betapa susahnya perjuangan mama saya untuk berlatih nyanyi, memohon izin untuk tampil.. Itu semua tambah memberi semangat dan motivasi untuk saya agar sungguh-sungguh di bidang menyanyi. Karena saya sangat ingin meneruskan impian mama saya yang terhentikan. Saya sangat bersyukur karena hingga saat ini di umur saya yang hampir menginjak tujuh belas tahun, keluarga saya mendukung penuh hobi dan cita-cita saya
Karena keluarga saya sendiri merupakan keluarga pecinta musik. Mama saya seorang penyanyi dan pemain keyboard saat muda, papa saya suka karaoke-an lagu era 90-an hahaha dan kakak kandung saya adalah seorang pemain gitar di kampusnya (Universitas Airlangga) Sepupu saya pun ada yang menjadi music director di kota metropolitan Jakarta, dan banyak saudara yang memiliki studio musik karena menyukai musik.
Seiring bertambahnya umur, saya semakin jatuh cinta pada musik
Saat saya umur 9 tahun saya mulai belajar piano klasik.
Bicara tentang kesenangan saya, sangat banyak.. Saya suka mencoba hal baru
Karena itu, saya yang dari kecil hingga sekolah dasar mengikuti kursus ballet akhirnya masuk juga ke komunitas dance atau menari hip hop saat kelas 5 yaitu saat saya berusia 11 tahun.
Tak disangka saya memenangkan beberapa kejuaraan dibidang hip hop juga, dan adaa ajaaa halangann lagii yang membuat mama saya kurang setuju, yaitu.. Setiap kali saya tampil atau mengikuti kontes, komunitas saya selalu mewajibkan saya untuk pulang sampai larut malam sedangkan saya masih dibawah umur pdada saat itu.
Dan akhirnya saya berhenti les hip hop, saya dibolehkan menari hanya untuk menunjang penampilan saya saat bernyanyi saja..
Karena terlalu banyak kegiatan/kursus yang saya ambil membuat saya jadi 'keteteran' dan tidak fokus.
Hingga akhirnya saya memutuskan untuk fokus dibidang tarik suara saya.
Seiring berjalanya waktu, saya banyak mengikuti kontes bernyanyi, bahkan pernah mengikuti 3 kontes dalam 1 hari.. Karena dulu saya sangat suka mengoleksi piala hehehe
Saya terus berlatih dan bersungguh-sungguh di bidang tarik suara
Lalu, lama kelamaan saya di percaya untuk memiliki job untuk mengisi kafe, hotel, acara pernikahan dan juga acara di telivisi lokal maupun nasional
Nah, saat saya berumur 12 tahun.. yaitu saat dimana saya harus menghadapi ujian nasional sekolah dasar. Papa saya meminta saya untuk berhenti sejenak dan fokus belajar.
Saya sedih karena tidak bisa bernyanyi seperti biasanya.. Seperti kehilangan semangat.
sampai akhirnya saya membuktikan kepada papa saya bahwa hobi bukanlah penghalang, melainkan sebagai semangat saya
Akhirnya papa saya mengijinkan asalkan saya sudah menyelesaikan tugas dan sudah belajar sebelum saya bernyanyi.
Menginjak sekolah menengah pertama, saya mulai aktif bernyanyi di sekolah dan mengikuti beberapa kontes yang mengatasnamakan sekolah.
Di saat saya tampil di sekolah, ada beberapa 'teman' yang tidak menyukai suara saya.. bahkan 'teman dekat' saya menutup telinganya saat saya bernyanyi. Yang membuat saya sedih pada awalnya
Banyak cemo'oh an dari 'teman' yang mengatakan bahwa saya
"sok artis, kebelet jadi artis, suara pas-pas an, bisa nyanyi cuma karena les"
Namun saya tidak ingin terpuruk, karena bernyanyi adalah tujuan dan impian saya
Saya tidak peduli dengan apa yang mereka katakan, saya jadikan itu masukan dan motivasi sekaligus dendam..hmm dendam positif ya!
Saya berterimakasih pada mereka...karena mereka saya terus mengalami kemajuan dan peningkatan.
Dan hingga detik ini saya tetap berusaha untuk mengejar cita-cita saya.
Di sekolah menengah atas saya mendalami musik gitar untuk menunjang musikalitas saya.
Saya ingin terus berusaha untuk meneruskan impian mama saya yang terhenti.
Di sekolah menengah atas saya mendalami musik gitar untuk menunjang musikalitas saya.
Saya ingin terus berusaha untuk meneruskan impian mama saya yang terhenti.
Semoga suatu saat ada orang yang menuliskan biografi sayaa. Amin (semua berasal dari mimpi kan?)
Hahahaha
Tak terasa sudah 873 kata yang saya lanturkan
Jangan pernah menyerah. Fokus meraih impianmu
Jangan hiraukan orang-orang yang ingin menjatuhkanmu. Kejar cita-citamu :)
Sekian dari saya, maaf bila ada salah dalam bertutur kata dan semoga bermanfaat
Trimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar