Minggu, 01 Mei 2016

PESAN YANG TERTINGGAL

      Hey.
Akhirnya saat yang 'dinanti' telah tiba.
Awalnya momentum-momentum ini telah dinanti oleh kawan kawan. Namun detik ini menjadi momentum dimana saya dan kawan-kawan merasa sangat kehilangan..
Sekedar mengingat kembali bahwa guru Bahasa Indonesia kami Pak Allan Maulana tidak lagi mengajar di Mimi untuk melanjutkan pendidikan S2 dengan beasiswa yang ia dapat. Membanggakan!
Blog berikut merupakan blog terakhir yang ditugaskan oleh Pak Allan.
Baiklah kali ini, kita akan mengenang jasa pahlawan yang kata pepatah adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang memperjuangkan muridnya yang bandel dan mokong yang telah gugur meninggalkan Sekolah Mimi, mengheningkan cipta dimulai... #Lah? Nyiahuaha.

      Tema blog kali ini seungguhnya lebih tepat di namakan "Sepucuk Surat untuk Guruku" Hahaha.
Yuk lempar belakang alias throwback biar gahul. Pertama saya mengetahuinya saat dia mulai menjabat sebagai guru di Sekolah Mimi bukan saat di area Sekolah, melainkan dari caption yang kalau kata princess Syahrini 'terpampang nyata' di sebagian besar instagram siswa-siswi SMP Mimi. Disitu tumbuh jiwa kepo dalam diri saya untuk melihat profil instagram Pak Allan dan pernah terbesit bahwa dia lumayan narsis hahaha *mumpung sudah terbang syantik ke Jekardah.
Lalu semakin lama saya mulai mengenalnya karena dia selalu menjadi pembawa acara di setiap acara yang diadakan oleh Sekolah Mimi. Disitu saya berpikir bahwa guru ini lumayan friendly.
Lalu Pak Allan menggantikan guru Bahasa Indonesia yang sebelumnya yaitu Pak Zulfikar yang setiap ulangan memiliki berlembar-lembar jawaban yang membuat jemari syantik saya keriting. (Lahdalah ternyata ulangan Pak Allan 12 lembar) Hahaha.

     Masuklah Pak Allan kedalam keluarga besar kelas sebelas.
Yang tidak disukai kedatanganya karena tugasnya yang mbokbejibun alias sangat banyak. Mulai dari menulis blog yang berjumlah minimun tujuh ratus keping kata setiap minggunya, membaca mencerna sekaligus mengingat dan menulis kembali cerpen yang memiliki arti ganda, dan juga membuat presentasi secara runtun, jelas dan detail. Dan kala itu, saat salah satu teman saya tidak mengerjakan tugas menulis blog, ia diberi hukuman untuk membuat telur biaa menjadi telur asin.. Sungguh fenomenal. Belum lagi memberi hukuman pada yang tidak mengenakan atribut lengkap sekolah.. Ia seperti mesin vacum yang membersihkan kuman-kuman bervirus 'M' alias MALAS level jebol pada murid-murid kelas sebelas. Namun jujur tanpa cari muka (buat apa cari muka.. gurunya sudah ganti mwhaha) Pak Allan adalah guru yang cerdas dalam menyampaikan materinya hingga saya pribadi yang mendengarkanya tergugah untuk memperhatikan setiap kata yang terlontar hingga saya benar-benar mudeng.

     Setiap pertemuan dan perpisahan pasti memiliki makna dan pesan tertentu yang dapat dipetik.
Dan apa saja pesan yang tertinggal dari sosok Pak Allan?

      1. Mengatur waktu
Yang benar-benar kurasakan adalah ditengah kepadatan waktu, yang namanya kewajiban adalah sesuatu yang tidak dapat ditoleransi. Saya harus lebih bisa mengatur waktu agar tidak berantakan hingga mengecewakan guru saya lagi.
Dan juga saya harus mengatur waktu untuk menikmati waktu-waktu terakhir saya dan teman-teman dengan Pak Allan hmmm baik, yang ini baper.

      2. Perjuangan
Sesuatu yang berharga tidak dapat diraih dengan mudah, harus melalui rintangan yang meliuk-liuk bak gitar genjreng.. #yekjayus Tapi serius..
Contohnya saja, dengan mengerjakan soal yang berjumlah dua belas lembar tebalnya (Itu ulangan atau cerpen yah) dalam dua jam, baru saya mendapatkan nilai berkepala tujuh.
Itu membuat saya lebih tertantang untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi. Juga dengan kisahnya yang selama tiga hari berturut-turut menjadi pembawa acara dan mempromosikan baazaar dan hanya mendapat upah 25 ribu, miris.
Lalu dengan kisah Pak Allan yang seperti lagu inul daratista 'Jatuh Bangun'. Ia harus jatuh bangun untuk mendapatkan beasiswa tersebut.. Gagal untuk beberapa kali, namun ia terus berjuang untuk meraih mimpinya dan sudah ada bukti nyatanya sekarang.. #backsoundtepuktangan.

      3. Tidak cepat puas
Dengan apa yang kita kerjakan, kadang kita merasa bahwa hal yang kita kerjakan sudahlah baik hingga kita merasa puas. Padahal disamping itu masih sangat banyak hal yang perlu kita instropeksi secara mendalam. Saya akan tanamkan pesan Bapak "Nak orang pintar itu banyak, namun orang yang bisa mengendalikan emosi dengan baik tidak banyak". Saya yang jauh dari kata pintar sangat menyesal karena telah menggores hati Bapak.. Saya dan teman-teman sesungguhnya menyayangi Bapak..

      4. Mengerjakan segala hal dengan totalitas
Saat saya tampil dengan Jebe dan Petty,  ia berpesan untuk tidak merasa grogi atau minder.. Ia memberi semangat saya untuk menjadi percaya diri.
Saat saya ingin menulis tentang pencapaian dan takut dihujat oleh teman saya, ia memberikan motivasi seperti ini "Menulislah dengan jujur tanpa membatasi diri".
Dan saya tidak akan lupa tentang pesan terakhir Pak Allan melalui via line
" Della baik2 di Surabaya yaaa.... Jaga baik2 mama papa.. Buat merekaaaa banggaa... Bapak tunggu berkarir dijakartaaa " AMIN!
Sungguh guru yang baik yang memotivasi, memberi semangat, menghilangkan ketidak percayaan dan pikiran-pikiran negatif dari muridnya. Bahkan ia juga mampu menyihir siswa-siswa yang malas yang pergi ke sekolah hanya untuk bermain.. Ia mengubah mereka menjadi lebih giat. Pak Allan juga mengembangkan kreatifitas siswa.. Ia lebih menghargai hasil murni meskipun pas-pas an. Bukan hanya guru yangmenugaskan murid untuk membuat tugas dengan copy paste saja.. Pak Allan lah guru yang sebenarnya!

      5. Mengerti cara untuk pamit
Pak Allan melayang ke Jekardah tanpa pamit dan memberitahukan pada murid kelas sebelas. Masa kalah sama lagunya Tulus - Pamit Pak? Kalau tahu begitu kan juga bisa memberi kejutan yang manis.. Bahkan kita tidak kebagian air mata Pak Allan yang telah habis #gamaukalahsamaadikkelas.
Hahaha, tapi yang terpenting adalah Bapak telah meninggalkan pesan-pesan yang amat berguna bagi kehidupan kami kelak pak.. Begitu banyak pesan yang tertinggal melebihi poin-poin diatas.
 
 



      TERIMAKASIH BANYAK PAK ALLAN karena telah menjadi guru yang sangat berkesan dan telah menginspriasi kami. Mohon maaf yang tak terhingga atas kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Sukses selalu di Universitas Indonesia, menjadi mahasiswa yang membanggakan, jangan lupakan kami dan Indonesia Menyatu yang telah menyatukan kami semua ya Pak :') Semoga do'a sederhana ini dijabah oleh Tuhan.. Jaga kesehatan dan tetap fokus akan apa yang dicita-citakan!
KAMI SAYANG PAK ALLAN <3